Halaman
Novel, Apa itu?
175
Dalam majalah atau koran novel sering kita baca cerpen dan novel. Cerpen
umumnya dimuat dalam sekali terbit. Lain halnya dengan novel. Umumnya novel
tidak dimuat dalam sekali terbit, tetapi dimuat secara bersambung. Di pasaran
kita mengenal beberapa novel yang laris manis. Ada novel yang mengalami
cetak ulang berkali-kali. Ada pula yang digolongkan sebagai novel
the best seller
.
Itu merupakan indikasi bahwa novel memang digemari. Lalu, apa yang
digemarinya? Seperti halnya cerpen, novel disukai karena jalan ceritanya. Nah,
melalui pelajaran ini Anda dapat mempelajari bagaimana memahaminya, baik
secara intrinsik maupun secara ektrinsik.
Pelajaran 14
Novel, Apa itu?
Kemampuan Bersastra
Sumber:
blogger. com; sangkanparan.files.wordpress.com
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
176
A. Mendengarkan
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat mengidentifikasi penokohan, dialog, dan
latar dalam drama.
Menonton Drama
Dalam drama terdapat beberapa orang tokoh. Mereka biasanya terlibat dalam suatu
dialog.
Uji Kompetensi 14.1
1. Penggalan berikut mestinya hanya didengarkan. Oleh karena itu, penulisannya disesuaikan
dengan apa yang didengarkan, tanpa huruf besar. Cermatilah, kemudian tentukan siapa
sajakah pelakunya dan peran masing-masing!
suara musik lembut sebagai latar dialog
suara lelaki
:
assalamualaikum
diam sejenak, tak lama kemudian terdengar suara pintu dibuka
suara perempuan
:
wa’alaikum salam. o, ayah, mari masuk, ayah. mas kasmidi
baru saja datang.
suara langkah mendekat; suara kursi digeser
suara laki-laki 1
: sebaiknya ayah tidak usah menyibukkan saya dengan
permintaan bantuan.
suara laki-laki 2
:
ini untuk terakhir kali. kukira isterimu sudah menyampaikan
pesanku. bukankah sudah kausampaikan, ratna?
suara perempuan
:
s
udah ayah.
suara laki-laki 1
:
perusahaan sedang mengalami kemunduran
suara laki-laki 2
:
tiap kuminta bantuan, jawabmu selalu begitu, perusahaan
mengalami kemunduran.
Alam Sutawijaya dan Mien Rumini, 1986
2. Tontonlah sebuah drama atau sinetron di layar TV secara berkelompok! Catat stasiun TV
mana yang menayangkannya, hari, tanggal, dan jam tayangnya! Catat pula judulnya, pelaku
dan watak-wataknya, serta ringkasan ceritanya! Kemudian, lukiskan apa yang Anda
temukan itu dalam bentuk laporan!
Novel, Apa itu?
177
B. Berbicara
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat menceritakan secara lisan narasi yang
berasal dari cerita pendek atau novel yang pernah dibaca.
Menceritakan Kembali Prosa Naratif
Anda pernah ditugasi bercerita di depan kelas, bukan? Apa yang perlu Anda lakukan
waktu itu? Anda tentu harus membaca ceritanya, mengingat-ingat alur ceritanya secara
kronologis, menyajikannya dengan lafal yang jelas, dengan intonasi menarik, dan yang tidak
kalah penting Anda harus berani berbicara di depan teman-teman.
Uji Kompetensi 14.2
Bacalah cerita berikut, kemudian ceritakan kembali isinya!
Kisah Sepasang Tikus
Di liang yang becek dan pengap sepasang tikus sedang beristirahat dang ngomong
kosong. Mereka baru saja menikmati hasil curiannya yang berupa sepotong kue dan
sepotong daging.
“Wah, sebenarnya tadi bisa kita curi semua kue dan daging yang ada di piring.
Sayang badan kita terlalu kecil untuk mengangkutnya. Baru saja mengambil kembali,
ketahuan oleh tuan rumah. Sial,” gerutu Tikus jantan.
“Memang, badan kita ini terlalu kecil sehingga yang kita bawa ini pun tak habis
kita makan sekaligus,” sahut tikus betina.
“Mak, aku pikir memang paling enak mempunyai badan yang besar dan kuat.
Kecuali bisa makan banyak, kucing pun akan takut kepada kita.”
“Kalau demikian, Pak, enak jadi harimau, kecuali badannya besar, makannya
banyak, hidup bebas di hutan, dan menjadi raja di sana.”
“Aku tidak bisa membayangkan, Mak, andaikata kita jadi harimau .... Ah, alangkah
bahagianya,” gumam Pak Tikus.
Pembicaraan mereka sejak tadi didengarkan oleh dewa binatang. Tiba-tiba saja,
dewa berkenan dan mereka disabdakan menjadi harimau dan hidup bebas di hutan.
Mereka menjadi raja hutan malang melintang tiada yang melawan di segala penjuru
hutan. Tetapi, setelah rusa makanan mereka habis, mereka terpaksa pergi mencuri
ternak ke kampung di tepi hutan. Mulailah hidup mereka tidak tenang karena setiap
hari dikejar-kejar penduduk kampung bersama pemburu dari kota, padahal perut mereka
dalam keadaan kosong.
Akhirnya, mereka sepakat untuk memohon kepada dewa lagi agar dijadikan anjing
penjaga rumah orang-orang kaya karena tidak susah-susah mencari makan. Dewa pun
mengabulkan permohonan mereka.
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
178
Dan sekarang mereka enak karena tidak usah berlari ke mana-mana. Kerja mereka
hanya menyalak kalau ada orang asing masuk halaman rumah. Tetapi, beberapa hari
kemudian mereka merasa kecewa lagi karena mereka melihat kucing yang kerjanya
cuma tidur-tiduran saja makanannya lebih enak dan lebih disayang. Padahal mereka
yang setiap malam harus jaga dan tidur di luar rumah, makannya hanya sisa-sisa
makanan dan tulang-tulang yang sudah tidak ada dagingnya. Hampir saja mereka protes
kepada tuan rumah, tetapi kemudian ingat pada sang Dewa. Dan mohonlah mereka
agar dijadikan kucing saja. Sekali lagi dewa berkenan dan jadilah mereka sepasang
kucing yang cantik.
Sekarang betul-betul mereka merasa nikmat dan bahagia. Kerjanya cuma tidur-
tiduran, bermalas-malasan di kursi empuk atau karpet yang bersih. Pokoknya mereka
boleh ke mana-mana yang mereka sukai. Makanan mereka sangat terjamin dan kadang-
kadang diberi minum susu.
Tetapi, pada suatu hari mereka dipangil tuannya. Mereka didakwa mengambil
makanan di lemari karena beberapa hari ini makanan di lemari sering hilang dan sisanya
pasti sudah kotor dan tidak bisa dimakan lagi. Sang kucing berdua bersumpah bahwa
mereka tidak mengambil makanan dari lemari dan mereka bercerita bahwa yang
mengambil pasti tikus-tikus di rumah ini. Akhirnya, tuan rumah mengambil sikap dan
kebijaksanaan. Mereka berdua harus menangkap tikus tersebut. Jika tidak bisa, mereka
tidak akan diberi makan.
Celakalah mereka karena mereka selalu tidak berhasil menangkap tikus-tikus kecil
pencuri makanan tersebut. Dengan gesitnya tikus-tikus ini lewat jalan-jalan yang sempit
dan kemudian berlindung masuk liangnya. Jatah makan sang kucing makin hari makin
dikurangi dan tidak mampu lagi mengejar tikus-tikus kecil itu.
Akhirnya hanya kepada dewalah mereka memohon. Sang Dewa pun
mengabulkannya, tetapi hanya sekali saja. Mereka sepakat memohon untuk dijadikan
tikus. Kemudian jadilah tikus lagi.
Mereka bahagia sampai hari tuanya. Sekarang mereka mengerti ternyata enak itu
apabila dapat menyadari dan menerima apa yang dipunyai dan apa yang bisa dilakukan.
M.M Darisalam
C. Membaca
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat mengidentifikasi pelaku, peristiwa, dan latar
dalam novel.
Mengidentifikasi pelaku, peristiwa, dan latar dalam novel
Novel dan cerpen memiliki perbedaan, namun juga persamaan. Dibandingkan dengan
cerpen, novel lebih panjang dan lebih luas ruang lingkupnya. Kalau cerpen selesai dibaca
sekali duduk, novel tidak.
Novel, Apa itu?
179
Uji Kompetensi 14.3
1. Berikut disajikan penggalan novel
Burung-Burung Manyar
karya Y.B. Mangunwijaya
yang memperoleh penghargaan dari
South East Asia Write Award 1983
. Bacalah!
Buah Gugur
Surya sudah terbenam. Ketukan pintu. Ketika pintu dibuka, kaget setengah
mati kami. Sesosok tubuh tampak di pintu. Mami menjerit dan langsung memeluknya.
Papi tanpa berita apa-apa pulang. Ia telah dilepas dari tahanan militer setelah
beberapa bulan meringkuk sebagai tawanan perang Jepang. Dunia serba gilang-
gemilang kami telah cepat runtuh. Jepang datang. KNIL
1
kalah dan bubar. Mami
dan aku sudah pindah menumpang di tempat seorang kenalan baik di Embong
Menur, suatu daerah perumahan kaum berada. Sebab, tentu saja rumah dinas ayah
sudah diduduki musuh dan memang sejak perang pecah semua orang sipil sudah
diungsikan dari tangsi.
Papi mendadak menjadi tua. Dan lebih pendiam lagi dari semula. Tawaran dari
Pangeran Hendraningrat untuk mengungsi ke rumahnya ditolaknya halus. Agaknya
hati Papi sudah ikut runtuh pula dengan KNIL. Bahkan Papi lalu pindah ke sebuah
rumah kecil di kampung Patrabangsan. Hanya Mami yang sering ke Sala sekadar
berdagang apa yang dapat dijadikan sumber nafkah ketika itu. Kawan-kawan lama
anak kolong semakin tercerai-berai. Papi tak banyak bicara tentang situasi, tetapi
aku tahu ia menunggu kemenangan Sekutu dan kembalinya pemerintah Belanda.
Orang-orang kampung Plengkung tahu Papi bekas kapten KNIL, orang berpangkat
tinggi untuk ukuran masa itu. Tetapi karena Papi biasa saja ikut hidup gotong royong
dengan mereka, hidup kami tenteram terlindung. Bahkan dapat dikatakan tak tampak,
tenggelam. Rumah kami kecil tersembunyi di belakang bekas rumah opsir Belanda
yang dulu berpangkat mayor dan yang tentunya sekarang didiami oleh perwira Jepang.
Opsir Jepang itu hidup sendirian dengan babunya Tante Paulin. Suami Tante Paulin
sersan KNIL totok yang ditawan di Burma. Dan Tante kini menyambung hidupnya
dengan cara menjadi gundik perwira Jepang itu. Saya jijik melihat Tante Paulin
yang sebetulnya tergolong perempuan manis juga lembut hatinya. Sungguh aku
tidak memahami mengapa Papi dan Mami sangat baik, bahkan sering menurut
seleraku terlalu baik kepadanya.
Ketika itu aku memondok di Semarang meneruskan sekolahku di SMT
2)
. Aku
senang di Semarang karena ternyata ada grup pelajar yang berselera anti-Jepang.
Tetapi suasana memanglah menjengkelkan bagiku. Kami diindoktrinasi dan dilatih
bermodel Jepang. Untung guru-guru kami intelektual-intelektual yang tahu, apa yang
harus mereka berikan kepada murid-muridnya. Ada seorang pelajar yang militan
memuja Jepang, Bisma namanya, yang jadi komandan kami dalam olah kemiliteran.
Bisma ini setengah kami kagumi karena bakat-bakat kepemimpinannya, tetapi dari
pihak lain kami benci karena begitu hina menjilat Jepang.
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
180
Tetapi seumumnya pelajar anti-Belanda ... kecuali aku. Barangkali ada lainnya
juga yang seperti aku. Tetapi pastilah ia cukup lihai untuk menyembunyikan
perasaannya. Seperti aku juga. Tetapi, aku sungguh merasa betapa sedihnya punya
simpati yang jelas bukan simpati kawanan. Serasa paria terkucil. Dan harus selalu
bersandiwara. Ini yang paling memuakkan.
.............................................................................................................................
Y.B. Mangunwijaya,
Burung-Burung Manyar
1
KNIL
Koninlijk Nederlands Indisch Leger
(Tentara Kerajaan Hindia Belanda)
2
SMT Sekolah Menengah Tinggi, SMA pada zaman pendudukan Jepang, red.
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan penggalan novel tersebut!
a. Siapa dan bagaimana watak atau sifat tokoh dalam penggalan di atas? Dari mana
Anda mengetahui watak mereka?
b. Pada penggalan di atas ada beberapa peristiwa yang membentuk alur cerita. Peristiwa
apa sajakah yang terjadi? Bagaimanakah urutan peristiwanya? Ceritakan secara urut
dari awal penggalan sampai akhir penggalan!
c. Di mana, kapan, dan dalam situasi bagaimana penggalan novel
Burung-Burung Manyar
dikisahkan?
d. Dari sudut pandang manakah penggalan novel
Burung-Burung Manyar
disusun?
e. Apakah yang dijadikan tema, topik, dan amanat penggalan novel di atas?
D. Menulis
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat menulis cerita pendek tentang kehidupan
seseorang dengan sudut pandang orang ketiga.
Menulis Cerpen
Pada pelajaran terdahulu Anda telah belajar menulis cerpen, bukan? Yang perlu Anda
ingat-ingat adalah bahwa cerpen itu kisah, bukan informasi. Masih ingat, bukan? Bahwa cerpen
disusun melalui beberapa langkah, seperti (1) menentukan topik, (2) menyusun kerangka, (3)
mengembangkannya, dan (4) menyunting, bukan?
Uji Kompetensi 14.4
Susunlah sebuah cerita pendek dari sudut pandang orang ketiga! Tema, alur, latar cerita,
gaya, dan lain-lain bebas!
Novel, Apa itu?
181
E. Ada Apa dalam Sastra Kita
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat mengaplikasikan komponen kesastraan
teks naratif untuk menelaah karya sastra naratif.
1. Tokoh dan Penokohan
Seperti yang telah kita pelajari, dalam cerita rekaan terdapat tokoh yang diceritakan.
Jumlah mereka tidak tentu. Kalau banyak, ada yang penting dan ada yang kurang penting.
Tokoh yang penting sering disebut tokoh utama atau pelaku utama. Ia adalah (1) tokoh
yang paling sering berhubungan dengan tokoh lain, (2) tokoh yang sering dikisahkan,
(3) tokoh yang paling sering terlibat dengan tema cerita.
Oleh pengarang setiap tokoh diberi sifat atau watak tertentu. Penggambaran watak
pelaku dalam cerita disebut penokohan atau perwatakan. Ada berbagai cara untuk
melukisannya. Di antaranya dengan metode analitik dan dramatik.
2. Latar atau Setting
Latar mengacu pada tempat, waktu, dan lingkungan sosial pelaku dalam cerita rekaan.
Latar tempat berkaitan dengan masalah geografis, latar waktu dengan masalah historis,
dan latar sosial dengan kehidupan kemasyarakatan.
3. Sudut Pandang Pengarang atau
Point of View
Sudut pandang menyangkut kedudukan pengarang dalam cerita ciptaannya. Pengarang
boleh menempatkan diri di dalam cerita sebagai orang pertama dengan gaya
aku-an
.
Boleh juga pengarang menempatkan diri di luar cerita sebagai orang ketiga dengan gaya
dia-an
.
4. Tema dan Amanat
Tema adalah pokok permasalahan yang menjadi dasar cerita, sedangkan amanat
ialah pesan yang disampaikan pengarang melalui cerita yang dikarangnya. Penafsiran
terhadap amanat dalam suatu cerita didasarkan pada makna yang tersurat (tertulis) dan
yang tersirat (tidak tertulis).
Uji Kompetensi 14.5
1. Tentukan tokoh cerita dan perwatakannya dalam penggalan berikut, serta bagaimana cara
pengarang melukiskan wataknya!
“Kini aku sudah menceritakan kepada kalian di depan Wak Katok beban dosa yang selama
ini menghimpit hatiku dan kepalaku. Aku sudah mengakui dosa-dosaku, dan tolonglah
doakan supaya Tuhan suka kiranya mengampuni dosa-dosa Wak Katok.” Pak Balam
mendekatkan kedua belah telapak tangan seperti orang berdoa, dan mulutnya komat-
kamit. Pak Haji bertakbir perlahan-lahan, “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar!”
(Muchtar Lubis, Harimau! Harimau!)
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
182
○○○○○○○○○
2. Tentukan di mana, kapan, dan dalam suasana bagaimana penggalan cerita berikut
dikisahkan!
Di waktu istirahat kami duduk mengelilingi sebuah meja panjang. Guru-guru biasanya
mendapat minuman dari warung Pak Ismail dan setiap bulan harus dibayar – kalau gaji
datang dari ibu kota propinsi Maluku, Ambon. Aku diberi minum juga. Sementara minum,
Fritzlah yang paling banyak celoteh. Kedua ibu guru yang tua, seorang ibu guru Ilmu Bumi
dan seorang guru Bahasa Inggris, diam saja dengan ekspresi muka acuh tak acuh (Gerson
Poyk, Sang Guru).
3. Tentukan tema dan amanat dari penggalan novel berikut!
Walau apa katamu terhadapku, walau kauhina, kaucaci-maki aku, kaukutuki aku, aku
terima. Tapi untuk membiarkan Masri dan Arni hidup sebagai suami istri, padahal Tuhan
telah melarangnya,ooo, itu telah melanggar prinsip hidup setiap orang yang percaya pada-
Nya. Kau memang telah berbuat sesuatu yang benar sebagai ibu yang mau memelihara
kebahagiaan anaknya. Tapi ada lagi kebenaran yang lebih mutlak yang tak bias ditawar-
tawar lagi, Iyah,yakni kebenaran yang dikatakan Tuhan dalam kitab-Nya. Prinsip hidup
segala manusialah menjunjung kebenaran Tuhan (A.A. Navis, Kemarau).
4. Dari sudut pandang manakah penggalan cerita berikut dikisahkan?
Sesudah makan, Wiraatmaja, Parta, dengan istrerinya duduk di ruang tengah bercakap-
cakap. Tuti dan Maria membunyikan mesin nyanyi dengan Ningsih dan Iskandar. Dari
sana mereka pergi duduk bersama-sama di bawah pohon mangga yang besar di kebun,
bermain-main dengan burung dara jagaan Ningsih dan Iskandar yang amat banyak
jumlahnya.
(S. T. Alisjahbana,
Layar Terkembang
).
Rangkuman
1. Menonton pertunjukan drama pada hakikatnya menyaksikan seni pentas sekaligus
menikmatinya. Untuk itu, penglihatan dan pendengaran memegang peran penting.
2. Menceritakan kembali cerita lama berarti mengisahkan cerita lama dengan bahasa
sekarang. Untuk itu, Anda harus membacanya lebih dahulu.
3. Dengan membaca novel, Anda tidak hanya mengetahui jalan ceritanya, tetapi juga
dapat mengambil hikmahnya.
4. Menulis cerpen merupakan kegiatan kreatif melalui langkah, (1) menentukan topik,
(2) menyusun kerangka, (3) mengembangkannya, dan (4) menyunting.
5. Ada Apa dalam Sastra Kita
a. Cerita rekaan umumnya mengisahkan tokoh dengan sifat atau watak tertentu.
Ada tokoh yang wataknya dilukiskan secara analitik (langsung) dan dramatik
(tidak langsung).
b. Latar mengacu pada tempat, waktu, dan lingkungan sosial pelaku dalam cerita
rekaan.
Novel, Apa itu?
183
c. Sudut pandang menyangkut posisi pengarang dalam cerita. Ia bisa menempatkan
diri di luar cerita sebagai orang ketiga, bisa pula di dalam cerita sebagai orang
pertama.
d. Tema cerita naratif dapat dipahami melalui tokoh utama, perwatakan,
permasalahan, cara berpikir atau pandangannya terhadap permasalahan.
e. Amanat ialah pesan pengarang melalui cerita. Penafsiran terhadap amanat dalam
suatu cerita didasarkan pada makna yang tersurat (tertulis) dan yang tersirat
(tidak tertulis).
Evaluasi
1. Peristiwa apa saja yang terjadi pada penggalan novel berikut dan bagaimana urutannya?
Nyonya Eni hampir benar dekat dengan dia, memandangnya dengan sungguh-sungguh
sejurus lalu katanya dengan tersenyum, “Baiklah, Tuan Dokter.......”
Sudah mulai gembira lagi, seperti tadi setibaku, pikir Sukartono. Diacungkannya
telunjuknya sambil katanya berolok-olok bercampur maksud sungguh-sungguh, “Awas-
awas, Nyonya jangan terlalu banyak pikiran.”
Lalu ia berpaling, dengan bergegas menuju beranda muka tiada lagi terdengar olehnya
kata Nyonya Eni sama sendirinya dengan riang, “Besok dia datang lagi.”
Waktu masih menuntut pelajaran di Geneeskundige Hooge School di Betawi, tiada
sedikit kawan-kawan dokter Sukartono yang memastikan dia tiada sampai ke ujian
penghabisan. Dia tiada cakap jadi dokter.
(Armijn Pane,
Belenggu
).
2. Dari sudut pandang manakah penggalan berikut dikisahkan?
Pernah dengar anak kolong? Nah, dulu aku inilah salah satu modelnya. Asli. Totok.
Garnisun divisi Magelang (ucapkan: MaKHlang). Bukan divisi TNI dong. Kan aku sudah
bilang: totok. Jadi KNIL. Jelas kolonial, mana bisa tidak. Papiku loitenant keluaran Akademi
Breda Holland. Jawa! DAN Keraton. Semula tergabung dalam slagorde langsung di bawah
Sri Baginda Neerlandia saja; Ratu Wilhelmina kala itu.
(Y.B. Mangunwijaya,
Burung-burung
Manyar
)
3. Jelaskan unsur intrinsik yang dominan dalam penggalan novel berikut!
Di waktu istirahat kami duduk mengelilingi sebuah meja panjang. Guru-guru biasanya
mendapat minuman dari warung Pak Ismail dan setiap bulan harus dibayar – kalau gaji
datang dari ibu kota Provinsi Maluku, Ambon. Aku diberi minum juga. Sementara minum,
Fritzlah yang paling banyak celoteh. Kedua ibu guru yang tua, seorang ibu guru Ilmu Bumi
dan seorang guru Bahasa Inggris, diam saja dengan ekspresi muka acuh tak acuh. Tetapi
tiba-tiba, Ibu Maria, guru Ilmu Bumi, angkat bicara.
(Gerson Poyk,
Sang Guru
).
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
184
4. Tentukan tema dan amanat dari penggalan novel berikut!
Awal dari segalanya yakni pada suatu hari datanglah seorang laki-laki bernama Sutan
Caniago kepadanya. Ia seorang ayah dari empat orang anak. Katanya ia tak sanggup
di kampung lagi. Maksudnya hendak merantau, mengadu untung di kota. Tapi, ia
memerlukan modal. Untuk mendapat modal itulah ia menemui Sutan Duano. Ia hendak
mengijon padinya yang telah disianginya.
(A.A. Navis,
Kemarau
)
5. Tentukan setting tempat, waktu, dan situasi pada penggalan novel berikut!
Ketika lonceng dinding di tembok yang telah tua dan penuh debu di dinding memukul
sebelas kali, baru Guru Isa mengangkat kepalanya dan meletakkan pena dan potlot di
meja. Ia telah selesai memeriksa buku-buku pelajaran murid-muridnya. Buku-buku tulis
itu disusunnya kembali baik-baik dan dimasukkannya ke dalam laci mejanya. Ketika
tangannya memasukkan buku itu kembali, matanya melihat bungkusan buku-buku tulis
baru. Lima puluh buah sebungkus dan ada empat bungkus ditinggal. Guru Isa menajamkan
telinganya. Sekolah itu sepi. Guru-guru lain sudah pulang. Dia merasa kepalanya agak
pening.
(Mohtar Lubis,
Jalan Tak Ada Ujung
)
Refleksi
Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban
Anda atas soal evaluasi di atas! Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat
keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini.
Tabel Penguasaan Materi
Skor
Tingkat Penguasaan Materi
85 – 100
Baik sekali
70 – 84
Baik
60 – 69
Cukup
< 60
Kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang
berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi
pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai.